Free Dale Walking ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Penenun Kalimat, Pemintal Kata: November 2013

Minggu, 17 November 2013

Aku Mau Beli Waktu Papa :)

Aku baru aja iseng-iseng buka kaskus.. terus aku nemu thread yang isinya ada dibawah ini, dan aku membacanya dan tersentuh dengan ceritanya.. entah ini cerita nyata atau fiksi, ada nilai penting yang bisa diambil.. dan aku ingin membagikannya buat kalian semua.. selamat membaca !

Steven adalah seorang karyawan perusahaan yang cukup terkenal di Jakarta, memiliki dua putra. Putra pertama baru berusia 6 tahun bernama Leo dan putra kedua berusia dua tahun bernama Kristian. Seperti biasa jam 21.00 Steven sampai di rumahnya di salah satu sudut Jakarta, setelah seharian penuh bekerja di kantornya. Dalam keremangan lampu halaman rumahnya dia melihat Leo putra pertamanya di temani Bik Yati, pembantunya menyambut digerbang rumah.

Kok belum tidur Leo? sapa Steven sambil mencium anaknya. Biasanya Leo sudah tidur ketika Steven pulang dari kantor dan baru bangun menjelang Steven berangkat ke kantor keesokan harinya.

Leo menunggu papa pulang, Leo mau tanya, gaji papa itu berapa sih Pa? kata Leo sambil membuntuti papanya.

Ada apa nih,kok tanya gaji papa segala?

Leo cuma pingin tahu aja kok pah?

Baiklah coba Leo hitung sendiri ya. Kerja papa sehari di gaji Rp.600.000,-, nah selama sebulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Nah berapa gaji papa sebulan?

Sehari papa kerja berapa jam Pa?

Sehari papa kerja 10 jam Leo, nah hitung sana, Papa mau melepas sepatu dulu.

Leo berlari ke meja belajarnya dan sibuk mencoret-coret dalam kertanya menghitung gaji papanya. Sementara Steven melepas sepatu dan meminum teh hangat buatan istri tercintanya.

Kalau begitu,satu bulan Papa di gaji Rp.15.000.000,-,yah Pa? Dan satu jam papa di gaji Rp.60.000,-. Kata Leo setelah mencoret-coret sebentar dalam kertasnya sambil membuntuti Steven yang beranjak menuju kamarnya.

Nah, pinter kamu Leo. Sekarang Leo cuci kaki lalu bobok. Perintah Steven,namun Leo masih saja membuntuti Steven sambil terus memandang papanya yang berganti pakaian.

Pah, boleh tidak Leo pinjam uang Papa Rp.5.000,- saja? tanya Leo dengan hati-hati sambil menundukkan kepalanya.

Sudahlah Leo,nggak usah macam-macam, untuk apa minta uang malam-malam begini. Kalau mau uang besok aja, Papa kan capek mau mandi dulu. Sekarang Leo tidur supaya besuk tidak terlambat ke sekolah!

Tapi Pah…”

Leooo!!! Papa bilang tidur! bentak Steven mengejutkan Leo.

Segera Leo beranjak menuju kamarnya. Setelah mandi Steven menengok kamar anaknya dan menjumpai Leo belum tidur. Leo sedang terisak pelan sambil memegangi sejumlah uang. Steven nampak menyesal dengan bentakannya. Dipegangnyalah kepala Leo pelan dan berkata: Maafkan Papa ya nak. Papa sayang sekali pada Leo. ditatapnya Leo anaknya dengan penuh kasih sambil ikut berbaring di sampingnya.

Nah katakan pada Papa,untuk apa sih perlu uang malam-malam begini. Besuk kan bisa, jangankan Rp.5.000,- lebih banyak dari itupun akan papa kasih.

Leo nggak minta uang Papa kok, Leo cuma mau pinjam. Nanti akan Leo kembalikan, kalu Leo udah menabung lagi daru uang jajan Leo.

Iya, tapi untuk apa Leo? tanya Steven dengan lembut.

Leo udah menunggu papa dari sore tadi, Leo nggak mau tidur sebelum ketemu Papa. Leo pingin ngajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang bahwa waktu papa berharga. Jadi Leo ingin beli waktu Papa.

Lalu. tanya Steven penuh perhatian dan kelihatan belum mengerti.

Tadi Leo membuka tabungan, ada Rp. 25.000,-. Tapi karena Papa bilang satu jam papa dibayar Rp.60.000,- maka untuk setengah jam berarti Rp. 30.000,-. Uang tabungan Leo kurang Rp. 5.000,-. Maka Leo ingin pinjam pada Papa. Leo ingin membeli waktu papa setengah jam saja, untuk menemani Leo main ular tangga. Leo rindu pada papa. Kata Leo polos dengan masih menyisahkan isakannya yang tertahan.

Steven terdiam, dan kehilangan kata-kata. Bocah kecil itu dipeluknya erat-erat, bocah kecil yang menyadarkan bahwa cinta bukan hanya sekedar ungkapan kata-kata belaka, namun berupa ungkapan perhatian dan kepedulian.



Berlebihan kah jika seorang anak meminta waktu Ayahnya sebentar saja hanya untuk bermain bersama? juga sebaliknya sebagai seorang anak, berlebihkan jika seorang anak memberikan waktu kepada Ayahnya ditengah kesibukan sebagai anak ?
Intinya, buat kalian yang masih punya waktu bersama seorang Ayah... jangan sia-siakan waktu itu :) kita semua gak akan pernah tahu sampai kapan Tuhan berikan kesempatan waktu itu kepada kita.. Ingatlah untuk selalu berusaha menyisihkan waktu untuk orang-orang yang Anda cintai dan sayangi. 

Senin, 04 November 2013

Hanya Sebuah Mimpi



Halow,  kamu semua pasti ga mungkin ga  pernah mimpi kan ? kamu mungkin senang bermimpi karena terkadang mimpi lebih indah dari kenyataan... Tapi bisa juga kamu tidak senang bermimpi ketika mimpi itu buruk, dan kamu takut mimpi itu beneran terjadi di kehidupan nyata dan kamu terbayang bayangi oleh mimpi tersebut...
Nih.. sekarang aku mau cerita tentang mimpi yang menurutku mengasyikkan, dan agak aneh sih... ya namanya juga mimpi, kan bukan aku yang mau hahaha Mimpi ini kualami sudah berminggu-minggu yang lalu..

Di dalam mimpi aku, ada 2 tokoh utama.. Mereka adalah aku sendiri dan seorang wanita..sebut saja mawar, atau melati, atau raflesia?? Ahhsudahlah.. Sebut saja mawar ya... Yang jelas dimimpiku wanita itu begitu sempurna deh #Ciehh.. Ciyus deh..
Aku sih juga agak agak lupa mimpiku gimana cerita lengkapnya, tapi aku akan ceritakan semua yang aku ingat ya... Maaf kalo berantakan dan ga nyambung, namanya juga mimpi kan... Hahahaha

Mimpi ku berawal di sebuah rumah yang aku kira itu adalah rumahku, aku berjalan berdua dengan Mawar sambil bergandengan tangan terkadang merangkul, entah mencari apa, yang jelas kami bahagia, entah seluas apa rumahku, yang penting kami berdua..
Tiba-tiba aku berjalan sendiri, ya, aku juga heran, tapi untungnya tak berlangsung lama, ketika aku melewati sebuah pintu, pintu itu terbuka, dan keluarlah Mawar, sambil tertawa canda dengan seorang yang aku kenal, mamaku... hah? Mamaku? Kok mereka bisa kenal ??? Ahsudahlah, namanya juga mimpi...

Bagian ini samar-samar, aku tak bs mengingatnya dengan jelas, tapi aku coba ceritakan yang bisa aku ingat..
Mimpiku meloncat lokasinya ke tempat yang samar-samar diingatanku, sebuah foodcourt dipojokkan, juga mungkin dekat dengan airport,  karena di foodcourt, lalu berpindah latarnya di sebuah airport, kami mengucap kata berpisah..ya, berpisah.. Secepat itukah?? Aku pun tak mengerti...
Aku juga tak bisa ingat, itu menjadi sebuah kesedihan, atau kesenangan, karena aku tak ingat apakah ada air mata atau senyuman di wajah kami..
Aku sempat cium keningnya dan berpelukan...semacam teletubbies di akhir acaranya :| Kemudian kita berpisah..
Setelah berpisah.. Seakan peranku dalam mimpi sudah habis... Aku harus pergi dari mimpiku...

Aku terbangun dari mimpiku..
Aku masih belum beranjak dari kasurku dan berpikir apa arti mimpi itu.. Sampai-sampai aku cek di internet dan mendapatkan jawaban kalau mimpi berpisah itu berarti kamu akan dikecewakan oleh orang yang selama ini kamu percayai..
Aku sempat terbayang bayang setelah bangun dari mimpiku.. Aku takut bila nanti aku benar-benar dikecewakan oleh wanita siapapun itu...

Mimpi mungkin bisa menjadi firasat.. Entah benar atau tidak.. Entah kebetulan atau bukan..
Diluar itu semua, yang jelas aku bisa mengambil sesuatu dari kisahku dalam mimpi itu... Lihatlah, kebahagiaanku dengan si mawar yang terlihat indah, membuatku nyaman bersamanya... Tiba-tiba dengan cepat menjadi perpisahan... kita berpisah..
Yaaa.. Kita memang selalu dihadapkan pada banyak perpisahan...entah yang sementara, ataupun selamanya..  Perpisahan dengan teman, pacar, gebetan, keluarga, lingkungan baru, dan lainnya. Sulit memang untuk berpisah dengan apa yang sudah kita rasakan baik.. Dan harus memulai kembali dengan yang baru..
Tapi bukankah perpisahan memberikan kita pengalaman baru dengan segala yang baru ?? Bukankah perpisahan memberikan kita arti hubungan yang sesungguhnya??? Atau kita malah menganggap perpisahan adalah sebuah kisah buruk yang harus dihindari ????

So, jangan takut dengan perpisahan dalam hidupmu kawan !